Yang dibahas adalah mengenai bagaimana Lego memulai usahanya dari sebuah toko mainan kayu yang kecil, kemudian bertumbuh menjadi sebuah pabrik mainan yang besar.
Lego tidak mengalami masalah serius dengan knowledge management, tetapi meskipun demikian mereka mampu mengatasi masalah krisis pada tahun 1950-1990, dimana mereka harus bersaing dengan perusahaan pesaing yang memasok ke perusahaan retail raksasa, sedangkan Lego masih mempertahankan sistem supply chain lamanya yang memasok ke perusahaan retail yang kecil.
Selain itu, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan mainan terkenal ini adalah munculnya perusahaan pesaing yang menawarkan barang lebih murah kepada konsumen. Tetapi Lego berhasil membuktikan kehebatannya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya sehingga meskipun lebih mahal, konsumen tetap lebih tertarik kepada Lego karena kualitas produknya yang tidak mengecewakan.
Menurut kami, bagaimana lego mengelola knowledgenya cukup unik karena mereka mampu bertahan ditengah-tengah persaingan global hingga sekarang.