Case : Pengelolaan data dan Informasi

Kasus ini terjadi di perusahaan saya bekerja sekarang. Sebelum saya bekerja diperusahaan tersebut, sistem pengelolaan data dan informasinya masih kurang. Dimana data dan informasi yang penting banyak tersebar tapi tidak dapat digunakan karena tidak dikelola dengan baik sehingga untuk menemukannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya data dan informasi tersebut. Sifat data selalu disimpan dalam bentuk hardcopy, padahal standard hardcopy itu belum ada, sehingga pada saat akan sinkronisasi data untuk kemudian diolah menjadi suatu informasi sangat sulit dan membutuhkan waktu banyak.

Sekarang ini, data sudah mulai dirapikan dan dilihat kebutuhannya. Pengelolaan data sudah memiliki standard operasional sendiri, sehingga menjadi lebih rapi, dan perlahan-lahan sudah berkembang ke arah terkomputerisasi.

Diharapkan pengembangan untuk budaya dan kebiasaan penyimpanan data yang baik ini akan mampu mengatasi masalah pengelolaan data dan informasi oleh perusahaan.

Posted in Mini Case | Leave a comment

Case : Antrian membludak di halte Bus Transjakarta

Saya kurang mengetahui mengenai detail lengkap dari kasus ini, tetapi yang saya bisa lihat dan rangkum menjadi sebuah pelajaran knowledge singkat adalah:

bahwa pada akhir tahun 2009, Transjakarta busway mengalami masalah serius dalam antrian di haltenya, salah satunya dalah di halte Utama Harmoni.

Antrian penduduk yang ingin menggunakan busway membludak hingga masyarakat menunggu berjam-jam di halte yang penuh sesak tersebut.

Karena jumlah armada yang terbatas, Transjakarta kemudian berinisiatif membuat rute baru dan menciptakan sistem antrian baru. Diharapkan dengan adanya inovasi baru ini, tingkat antrian yang penuh di halte utama ini dapat dikurangi.

Posted in Mini Case | Tagged | Leave a comment

Case : Ajinomoto

Salah satu penyedap rasa masakan yang paling terkenal adalah Ajinomoto.

Konsumsi masyarakat pada tahun 1990-an mencapai 66000 ton pertahunnya.

Tetapi oleh karena mengalami masalah pada akhir tahun 2009, Ajinomoto mengalami kemunduran dimana produk mereka dinilai oleh Fatwa MUI mengandun bactosoytone sehingga sertifikasi halalnya ditarik. hal ini sangat mempengaruhi Ajinomoto.

Menghadapi ini, hal yang dilakukan oleh Ajinomoto adalah menarik produknya dari pasaran dan kemudian menggantinya dengan yang baru.

Knowledge yang dapat dipelajari dari kasus ini adalah adanya tanggung jawab dan pengelolaan yang baik terhadap produk perusahaan. Karena diyakini mengandung zat yang tidak diterima masyarakat, Ajinomoto menyanggupi untuk mengganti produknya.

[sumber : http://www.gatra.com/2001-02-08/artikel.php?id=3893]

Posted in Mini Case | Tagged , | Leave a comment

Case : Chris Gardner

Yang dibahas adalah mengenai seorang pribadi Chris Gardner yang pada awalnya mengalami masalah dalam mengelola pengetahuan yang dimilikinya.

Di tahun pertama karirnya, dia dan istrinya mencoba berjualan alat kedokteran, hingga mereka menghabiskan seluruh tabungan mereka untuk membeli alat tersebut beserta dengan lisensinya. Diharapkan dengan demikian maka setiap ada rumah sakit dan atau dokter yang ingin membelinya akan memesan kepada mereka.

Hal yang tidak diperhitungkan oleh mereka adalah bahwa meskipun bagus dan canggih alat tersebut harganya cukup mahal. Hal inilah yang menyebabkan mereka mengalami kebangkrutan.

Mengatasi hal ini, Gardner yang putus asa mulai mencari pekerjaan dan kemudian menjadi seorang trainee yang menghubungi/ menelfon klien yang prospektif untuk mau bergabung dengan perusahaannya.  Dia bekerja lebih keras, lembur, dan berusaha hingga mencapai 200 telfon sehari.

Awal karirnya yang penuh usaha tersebut menjadikannya kaya hingga memiliki perusahaan sendiri yang bernama Gardner Rich and Co di Chicago Illinois.

Yang dapat dipelajari disini adalah bagaimana cara Gardner tetap berusaha meski akhirnya dia memutuskan untuk berpindah haluan(mengubah bidang usahanya)

Posted in Mini Case | Tagged | Leave a comment

Case : Donald Trump and his Taj Mahal

Nama Donald Trump identik dengan kemewahan, kemakmuran dan ekstravagansa.

Padahal ditahun-tahun pertamanya, Donald Trump sama seperti semua wiraswasta lain yang berjuang dalam menjalankan usahanya juga mengalami kegagalan.

Pada tahun 1990-an, real estate miliknya juga mengalami resesi seperti orang lain, selain itu, casino ke tiga miliknya yang bernama The Taj Mahal juga hampir bankrut. Menghadapi itu semua, Donald Trump kemudian melakukan restrukturisasi dan mengembalikan kepemilikan dari Taj Mahal ke bondholders lama, dan dalam beberapa bulan, kasino tersebut di re-emerged

Pada 2 November 1992, The Trump Plaza Hotels miliknya juga mengalami kebangkrutan. Pada kali ini, dia setuju untuk memberikan 49 percent hotelnya ke Citibank dan 5 orang lenders lainnya. Hal ini menyebabkan dia kembali diterima sebagai Chief executive, meski upahnya diambil.

Knowledge Management yang ditekankan disini adalah kepada pribadi Donal Trump yang mampu mengambil resiko dan mengelola perusahaannya dalam menghadapi resesi yang timbul. Banyak masalah yang dihadapi Donald Trump, tetapi sampai saat ini dia berhasil menjadi salah satu pengusaha yang sukses.

Posted in Mini Case | Tagged , , , | Leave a comment

Pembahasan singkat mengenai “Lego”

Yang dibahas adalah mengenai bagaimana Lego memulai usahanya dari sebuah toko mainan kayu yang kecil, kemudian bertumbuh menjadi sebuah pabrik mainan yang besar.

Lego tidak mengalami masalah serius dengan knowledge management, tetapi meskipun demikian mereka mampu mengatasi masalah krisis pada tahun 1950-1990, dimana mereka harus bersaing dengan perusahaan pesaing yang memasok ke perusahaan retail raksasa, sedangkan Lego masih mempertahankan sistem supply chain lamanya yang memasok ke perusahaan retail yang kecil.

Selain itu, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan mainan terkenal ini adalah munculnya perusahaan pesaing yang menawarkan barang lebih murah kepada konsumen.  Tetapi Lego berhasil membuktikan kehebatannya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya sehingga meskipun lebih mahal, konsumen tetap lebih tertarik kepada Lego karena kualitas produknya yang tidak mengecewakan.

Menurut kami, bagaimana lego mengelola knowledgenya cukup unik karena mereka mampu bertahan ditengah-tengah persaingan global hingga sekarang.

Posted in Tugas kelompok | Tagged | Leave a comment

Pemahaman mengenai Knowledge Map

Knowledge Map adalah : proses pemetaan seluruh keahlian pegawai perusahaan kedalam bentuk eksplisit yang ditujukan untuk kemudahan dalam pengalokasian sumberdaya manusia/knowledge untuk menangani hal-hal yang merupakan bidangnya.

Contohnya : Knowledge Topographies
Yang menentukan Person In Charge untuk setiap knowledge yang penting,
Si A yang menangani hal berkaitan dengan Accounting
Si B yang menangani hal berkaitan IT dan teknologi transfer, dll

Tipe knowledge yang cocok untuk knowledge map adalah Activities
Alasannya adalah kita tidak hanya melihat jabatan/peran pegawai didalam perusahaan, tetapi juga kegiatannya setiap hari, sehingga kita dapat mengetahui pegawai mana saja yang sudah terbiasa/cekatan dan ahli dalam mengerjakan sesuatu hal, tujuannya agar setiap hal yg berhubungan dengan knowledge masing-masing PIC, dapat lebih cepat ditangani.

Posted in Binusian Blog, Tugas Pribadi | Tagged , | Leave a comment

Perbedaan dari 3 pendekatan dalam knowledge identification:

a.    Structural :
mengidentifikasi knowledge berdasarkan struktur organisasi/jabatan/peran yang ada dalam perusahaan
Contoh :     struktur organisasi atau hirarki jabatan diperusahaan, ada Direktur, manager, dll
b.    Activities :
mengidentifikasikan knowledge berdasarkan kegiatannya didalam menjalani jabatan dalam perusahaan
Contoh:     Bagian budgeting yang selalu memperhatikan alokasi budget perusahaan
c.    Behavioral :
mengidentifikasikan knowledge berdasarkan budaya/kebiasaan yang teratur terjadi didalam suatu perusahaan
Contoh :     kebiasaan untuk apel pagi sebelum bekerja, kebiasaan untuk meeting review progress setiap akhir minggu, dll

Posted in Binusian Blog, Tugas Pribadi | Leave a comment

Perbedaan antara knowledge identification dan knowledge acquisition:

a.    Knowledge identification (sasarannya : knowledge internal perusahaan)
Merupakan proses untuk mengenal knowledge yang dimiliki oleh perusahaan saat ini, untuk dapat dikelola dan berguna dalam perkembangan perusahaan.
Contoh :     mengenal karyawan yang berpotensi untuk perkembangan perusahaan

b.    Knowledge acquisition(sasarannya : knowledge eksternal perusahaan)
Merupakan proses untuk mengenal dan membuka diri terhadap knowledge yang ada diluar perusahaan, sehingga perusahaan dapat belajar dari knowledge yang pernah dialami oleh perusahaan lain, yang baik maupun yang buruk.
Contoh :     Mengetahui cara-cara penanggulangan masalah yg sebelumnya pernah dihadapi
oleh perusahaan lain

Posted in Binusian Blog, Tugas Pribadi | Tagged , | Leave a comment

Identifying Knowledge

1.    Apa beda tacit knowledge dan explisit knowledge
Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang didapat dengan cara praktek. Yang dalam artian pengetahuan yang hanya bisa didapat jika kita langsung berinteraksi dengan benda atau orang lain. Dan Knowledge ini tidak bisa diturunkan secara lisan. Adapun salah satu contoh nya adalah ketika seseorang harus belajar untuk programming. Kalau tidak praktek langsung maka si orang tersebut tidak akan mengerti.

Explicit Knowledge adalah pengetahuan yang didapat dengan cara mempelajarai dengan lisan atau pun tulisan saja, sudah dibukukan dan biasanya bersifat formal dan sistematis. Sehingga dapat dikomunikasikan keorang lain dengan mudah. Misalkan mahasiswa belajar Konsep Sistem Informasi tanpa harus terjun langsung  untuk sebatas konsep bisa didapat dari buku.

2.    Bagaiman proses transfer diantara kedua knowledge tersebut pada orang-orang yang ada di organisasi
Proses transfer kedua knowledge tersebut di point 1 pada suatu organisasi adalah biasanya dari tacit à knowledge. Misalkan dalam organisasi sebuah marketing. Divisi A memperluas target pasar dengan cara terjun langsung meneliti dari suatu daerah ke dearah lain untuk mempelajari habit dari masyarakat sehingga produk perusahaan itu bisa masuk ke dalam daerah tersebut. (Tacit Knowledge). Ketika ada divisi B untuk memasarkan produk dalam perusahaan yang sama maka dapat memperoleh informasi habit dan budaya masyarakat dalam dari hasil Tacit Knowledge divisi A yang sudah dibukukan.

3.    Jelaskan beda dan struktur perubahan dari data, informasi dan knowledge
Jika dilihat dari elemen pembentuknya ketiga struktur tersebut merupakan continue dari struktur sebelumnya yang dapat digambarkan dengan :
DATA à INFORMASI à KNOWLEDGE

Dari alur ini dapat kita lihat bahwa data merupakan struktur pembentuk informasi dan informasi juga merupakan struktur pembentuk knowledge.
Data merupakan kumpulan dari fakta-fakta yang ada.
Informasi merupakan kumpulan dari data-data yang sudah diolah dan mengandung value yang bermanfaat.
Knowledge merupakan kumpulan dari informasi yang sudah disaring dan ditata yang sehingga dapat mengahasilkan pengetahuan.

4.    Jelaskan beda, maksud dan isi dari 3 model dasar Knowledge management (People, process dan technology)
People : Merupakan model yang paling utama dalam KM. People memegang peranan penting dalam KM haris people lah yang menentukan apakah KM itu berguna atau tidak bagi suatu organisasi

Proses : Merupakan model KM yang digunakan untuk mengolah KM sedemikian rupa sehingga KM tersebut dapat disebarkan atau dikembangkan lagi.

Teknologi : Merupakan model dari KM untuk berfungsi sebagai suatu media penyampaian atau transfer KM tersebut antar people

5.    Jelaskan core process dari KM ?
a.    Knowledge Indentification
Tahapan proses untuk mengidentifikasi dan mengenal atau menganalisis KM apa saja yang ada dalam satu organisasi.
b.    Knowledge acquisition
Tahapan proses untuk melihat KM yang tersedia di luar perusahaan yang bisa dimanfaatkan dan digunakan kedalam perusahaan
c.    Knowledge Development
Tahapan proses untuk mengembangkan dan membangun KM yang sudah didapat dari proses indentifikasi dan acquisition. Yang berfokus untuk menciptakan yang baru
d.    Knowledge Sharing / Distribution.
Tahapan proses setelah development. Pada tahap ini hasil dari KM yang sudah di develop siap untuk dibagikan dan disalurkan.
e.    Knowledge Utilization
Tahapan proses setelah KM tersebut di distribusi. Yaitu bertujuan utama untuk memastikan KM tersebut sudah digunakan produktif dan menghasilkan untung
f.    Knowledge Retention
Tahapan proses untuk memastikan KM yang dimiliki tidak hilang.

Posted in Binusian Blog, Tugas Pribadi | Tagged | Leave a comment